skip to main | skip to sidebar

Coepliez Wanieun

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Rabu, 07 Maret 2012

Moonraker Kerap Dikambinghitamkan.

Diposting oleh coepliez nyeureud di 19.06


Gara-gara Ulah Oknum Tidak Terpuji Moonraker Kerap Dikambinghitamkan.

NAMA Moonraker identik dengan sebuah kumpulan pengguna sepeda motor yang bercitra negatif. Kumpulan pengguna sepeda motor yang didirikan di Bandung, 28 Oktober 1978 itu kerap disebut-sebut sebagai salah satu geng motor di Bandung yang sering berbuat anarkis, bahkan menjurus kepada tindak kriminal. Apa betul nama Moonraker sedemikian jelek di mata masyarakat?

Citra negatif tersebut dibantah keras pengurus Moonraker Jabar Sport Club yang diwakili salah satu dewan pembinanya, Dendi Elfandi dan Ketua Moonraker, Diki "Embe".

"Dari dulu, kami tidak merasa sebagai sebuah geng motor, melainkan hanya sebuah klub sepeda motor yang didirikan pendahulu kami yang saat itu menyukai sebuah aliran musik dan sering kumpul di sekitar Taman Pramuka," kata Dendi saat berkumpul di sekitar Jln. Diponegoro Bandung, belum lama ini.

Saat itu, lanjut Dendi, klub tersebut lebih menitikberatkan pada kegiatan balap sebagai penyalur hobi mereka. "Kami sangat menyayangkan adanya kesan buruk kepada Moonraker. Dari dulu kami tidak pernah menganggap diri sebagai sebuah geng motor," jelasnya.

Kendati demikian, kata Dedi, pihaknya tidak menampik ada oknum anggotanya yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji. "Hampir sekitar 60% anggota kami adalah setingkat pelajar SMA. Mungkin karena ulah oknum, akhirnya nama klub dikambinghitamkan," ungkapnya.

Dilanjutkannya, ulah-ulah yang mungkin dilakukan oknum tersebut dan merugikan masyarakat, di luar jangkauan organisasi. "Pada prinsipnya, kami punya aturan sendiri. Bila ada anggota yang melakukan hal yang dianggap melanggar, akan dikeluarkan. Kami berprinsip nakal, tapi tidak bertindak kriminal," papar Dendi.

Dilanjutkan Dendi, akibat cap negatif yang telanjur melekat, dewan pembina berpikir keras untuk mengubahnya di mata masyarakat.

"Sejak dua tahun lalu, kami mencoba memperbaiki imej tersebut meskipun sangat berat dan tidaklah mudah," ungkapnya.

Salah satu cara yang dilakukan adalah mengubah tujuan klub sebagai sebuah klub hobi dengan kembali memfokuskan pada bidang balapan. "Sudah banyak anggota kami yang kemudian direkrut untuk jadi pembalap. Kami pun mendaftarkan diri sebagai anggota IMI (Ikatan Motor Indonesia) sebagai salah satu cara untuk memperbaiki citra," kata Dendi.

Ditambahkan Ketua Moonraker, Diki "Embe", penghargaan yang telah diberikan IMI kepada Moonraker sebagai klub hobi terbaik, belum lama ini, merupakan sebuah motivasi tersendiri untuk terus berbenah.

"Sekarang kami tidak lagi harus susulumputan untuk kumpul-kumpul bersama semua anggota. Bila melakukan touring, dengan surat yang telah diberikan ke mana pun bisa, asal mau," tambah Diki seraya mengatakan, mereka kini kerap berkumpul di kawasan Lapangan Gasibu setiap Kamis malam serta Sabtu malam.

Upaya lainnya adalah dengan membersihkan berbagai coretan dinding bertuliskan Moonraker di beberapa wilayah di Bandung, dan akan melakukan gerakan penghijauan. "Selain itu acara bakti sosial sudah kita lakukan terhadap warga dan mudah-mudahan bisa segera menghapus citra buruk tersebut," kata Diki yang diamini wakil ketua, Akew.

Pada akhirnya, bagi Moonraker, apa yang akan dilakukan adalah untuk menjalin kekeluargaan dan apa yang dilakukan biarlah pihak lain yang menilainya.

Saat ini anggota Moonraker se-Jabar telah tercatat sekitar 8.000 orang yang 700 di antaranya di Bandung. Bahkan saat ini sedang dirintis didirikannya Moonraker di luar Jabar.
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

ARTI DAN MAKNA DARI LAMBANG MOONRAKER

Diposting oleh coepliez nyeureud di 19.01

Arti dan makna dari lambang MOONRAKER


Salam Wanieun,

Didalam organisasi, Tim, Klub, bahkan Negara pasti mempunyai Lambang dan Bendera.
Bahasa simbol pun sudah dipakai oleh peradaban-peradaban leluhur untuk mempertahankan esensi dari makna supaya tidak tergerus oleh waktu dan pesan tersebut tetap dapat disampaikan.
Disini saya akan memperjelas tentang lambang dari klub MOONRAKER, yaitu sebuah klub motor Hobi di Jawa Barat yang terdaftar di IMI (Ikatan Motor Indonesia).

Jika di XTC menggunakan lambang “lebah” yang bagi orang Mesir Kuno lambang lebah telah dianggap sebagai simbol Kreatifitas.
Sedangkan di BRIGEZ menggunakan lambang “kelelawar” yang mengartikan segala aktivitas dan kegiatan dilakukan pada malam hari.
Bagi orang Cina lambang kelelawar dianggap sebagai simbol Kebahagiaan dan umur panjang(Abadi).
Demikian juga organisasi klub MOONRAKER yang mempunyai bermacam-macam arti lambang.

Lambang pertama yang menjadi icon dari klub motor Moonraker adalah lambang "Serigala" yang bagi orang Romawi dan Mesir Kuno lambang serigala diartikan sebagai simbol Pemberani (Wanieun:Sunda).
Kata Wanieun seringkali dipakai untuk ciri khas sebuah tanda salam dan motto dari para anggota club ini.
Arti lain lambang serigala dapat diartikan sebagai simbol semangat, persatuan, kecepatan dan kebersamaan/solidaritas.

Lambang kedua Moonraker terdiri dari “Sepasang Sayap Garuda” lambang yang hampir sama dengan lambang sayap pada simbol Negara Indonesia.
Hal ini menunjukkan organisasi klub motor Moonraker adalah bagian dari negara Indonesia dan cinta Indonesia.
Sayap dari lambang Moonraker berjumlah 14 bulu pada masing-masing sayap dan jika dijumlahkan menjadi 28 bulu yang mengingatkan berdirinya organisasi tersebut pada tanggal 28 Oktober 1978.
Burung garuda dilukiskan sebagai burung rajawali seutuhnya dimana kepakan sayapnya yang sangat kuat. Maka sayap garuda sendiri pun dianggap sebagai simbol Kekuatan.

Lambang ketiga, Mata rantai yang terdapat pada lambang Moonraker melambangkan unsur generasi penerus yang turun temurun dan tidak akan pernah terputus. Didalam mata rantai tersebut terdapat tulisan M2R yaitu singkatan atau nama sandi dari Moonraker.

Lambang keempat Moonraker terdapat Pita yang menyerukan semboyan “Bandung Speed Maniac” (Anak-anak Bandung yang maniac akan sebuah kecepatan).
Semboyan ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang diperoleh oleh anggota dalam ajang perlombaan balap motor. Sekitar tahun 2008 semboyan itu diganti menjadi “Jabar Sport Club” yang dapat diartikan sebagai Klub motor di Jawa Barat yang menjunjung Sportifitas dan kini semboyan itu berubah menjadi “Indonesia Sport Club”.

Kemudian keempat lambang itu disatukan dalam sebuah Tameng yang dianggap sebagai simbol dari Perlindungan diri.

Logo Moonraker hanya boleh digunakan oleh anggota resmi. Anggota resmi Moonraker adalah orang yang sudah mempunyai Kartu Tanda Anggota dari organisasi klub motor Moonraker. Untuk simpatisan dan pendukung klub ini tidak boleh memakai logo Moonraker.
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Sejarah gangster XTC GBR M2R

Diposting oleh coepliez nyeureud di 18.53
Mulanya kumpul-kumpul sesama pecinta motor, kemudian berubah jadi geng yang beranggotakan puluhan bahkan ratusan orang. Di jalanan, mereka membentuk gaya hidup yang terkadang menyimpang dari kelaziman demi menancapkan identitas kelompok. Ngetrack, kebut-kebutan, dan tawuran adalah upaya dalam pencarian identitas itu.

KAWASAN Cilaki, Bandung, suatu sore. Matahari mulai menepi. Tak seluruh siluetnya jatuh ke jalanan. Rerimbunan pepohonan menghalanginya. Dalam teduh, tiga remaja terlihat sedang duduk-duduk. Mereka pelajar sekolah menengah atas yang sedang membunuh waktu, menunggu tibanya jadwal bimbingan belajar.

Dari kejauhan, sepeda-sepeda motor menderu-deru. Jumlahnya belasan. Mereka jalan beriringan. Pedalnya dibuat meraung-raung, walau kecepatannya tak lebih kencang dari pembalap paling bego sekalipun.

Mereka melintasi tiga pelajar itu. Mereka seperti tiga pelajar itu, semuanya berseragam putih abu. Tapi kedua kelompok jelas dari sekolah yang berbeda, dan mungkin tak saling kenal. Sebagian pengendara menyembunyikan seragam putih-abu itu di dalam jaketnya.

Tepat di depan ketiga pelajar, salah satu pengendara motor terjatuh, seperti disengaja. Sontak saja teman-temannya melimpahkan kesalahan kepada tiga pelajar itu. “Maneh budak mana, tong macem-macem ka aing, bentak salah satu pengendara motor itu. (Kamu anak mana, jangan macam-macam. )

Tiga pelajar tadi tak merespon. Merasa di atas angin, para pengendara itu melampiaskan kebinatangannya. Salah seorang mulai memukul. Dan ketika ketiga pelajar itu tak menunjukkan perlawanan, yang lain makin berani dan mulai ikut memukul. Adegan selanjutnya sudah bisa diduga, pengeroyokan tanpa alasan berlangsung dalam waktu cepat. Dua di antara tiga pelajar itu babak belur.

Antoni Adi Krisna, salah satu pelajar dari SMUN 9 Bandung , dipukuli bertubi-tubi. Darah segar mengalir dari hidungnya. Pelajar lainnya dari sekolah yang sama, Muri Nugraha, dipaksa untuk menyerahkan barang berharga. Dompet pun melayang. Seorang lagi, Rizal Satria pelajar SMUN 2 Bandung, selamat dari aniaya itu. Ia mengambil langkah seribu.

Usai beraksi, geng tadi berlalu. Seorang pengendara tak lupa berseru dengan pongah “Aing raja jalanan tong macem-macem ka aing.(Aku raja jalanan, jangan macam-macam) .

Suara knalpot memecah telinga, kemudian sunyi.

“Saya dan pedagang lain melihat kejadian itu, tapi tidak satupun di antara kami yang berani melawan mereka. Jumlahnya terlalu banyak,Maryati, pemilik kios itu mengatakan kepada saya

Menurut Rita pengelola Daniel Bimbingan Belajar, Antoni Adi Krisna mengalami shock dan tidak ingin ditemui oleh wartawan. Demikian juga dengan orang tuanya yang tak ingin anak-anaknya terus terusan dijadikan bahan pemberitaan. “Ini tempat bimbingan belajar, jadi kami sangat menghormati privasi pengguna jasa kami, ujar Rita ketika saya meminta bertemu degan Antoni.

ADA masa-masa tak aman di jalanan Bandung. Geng motor, beranggotakan beberapa orang atau puluhan hingga ratusan, tak jarang bikin cemas.

Ajun Komisaris Besar Polisi Masyudi, Kepala Polisi Resort Bandung Tengah, termasuk yang jengkel atas perilaku mereka. Ia mengancam akan melarang keberadaan geng motor.

Bisa dipahami kalau Masyudi jengkel. Soalnya, menurut Inspektur Polisi Wadi Sa’bani, Kepala Unit Reserse Kriminal Polisi Sektor Bandung Tengah, kasus-kasus kriminal yang melibatkan geng sepeda motor belakangan ini menunjukkan kecenderungan meningkat.

Dalam satu tahun terakhir saja, kata dia, terjadi dua kasus setiap minggunya. Jumlah ini belum termasuk pengaduan dari masyarakat. Jenis kejahatannya beragam, mulai pencurian, tawuran, perampokan dengan kekerasan dan pengrusakan tempat umum.

“Di kota lain, aksi brutal para gengster tidak separah di Bandung, bahkan mungkin tidak ada,” ujarnya, menerka-nerka.

Sa’bani yang saya temui di kantornya mengungkapkan perilaku mereka didasari motif yang tak jelas. Bahkan, bukan sekadar kebutuhan ekonomi. Faktanya, banyak dari mereka berasal dari keluarga mampu. “Ada semacam kepuasan jika melakukan aksi melanggar hukum.

“Kebanyakan dari mereka yang tercatat di kepolisian adalah anggota kelompok XTC Menurut Sa’bani, di antara mereka tak sedikit residivis dalam kasus pencurian kendaraan bermotor.

Ada catatan buat si residivis itu. Salah satunya menimpa perempuan muda bernama Furwanti, 18 tahun. Tengah malam ia lewat di Jalan Laswi. Tiga motor dengan enam orang pengendara, melaju pelan di hadapan Furyanti.

Plat nomor motor mereka ditutupi plastik. Satu dari mereka memepet Furyani dan menempelkan sebilah golok di samping leher Furwanti. Hanya perlu sedikit gerakan untuk menyobek leher itu. Furwanti terkesima dan berhenti.

Dengan sewenang-wenang mereka merampas helm dan kunci kontak, lalu kabur dengan kecepatan tinggi. Belum habis teriakan Furwanti, beberapa polisi mendekati Furwanti kemudian langsung mengejar mereka. Nampaknya polisi telah mengintai mereka dari jauh.

Polisi hanya berhasil menangkap dua tersangka pelaku. Empat orang lainnya lolos.

***

KECENDERUNGAN perilaku mereka mengarah ke kriminal setidaknya telah berlangsung sejak tahun 1990-an lalu, tak lama setelah arena balapan di jalanan di Bandung dijaga ketat aparat kepolisian. Jalanan yang sering digunakan untuk kebut-kebutan antara lain kawasan Gasibu di Jalan Diponegoro, kawasan Dago dan Jalan Supratman.

Arena kebut-kebutan tak lagi terlokalisasi. Mereka menyebar secara sporadis ke jalanan lain yang lolos dari pindaian polisi. Jalanan membawa hawa panas rupanya. Mereka tak sekadar kebut-kebutan, tapi juga tawuran.

Pada 1995, tiga pemuda dikerangkeng di balik penjara, karena terbukti bersalah dalam kasus tawuran antara geng Brigez dengan Binter Mercy. Satu orang anggota Binter Mercy tewas.

Saya berkunjung ke rumah Ilmanul salah satu anggota Brigez yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Saya mendapat sambutan hangat darinya. “Saat itu saya tidak tahu ada orang yang terbunuh, saya baru tahu dari koran keesokan harinya, ujar Ilmanul meceritakan kepada saya.

“Dalam tawuran, kita tidak peduli berapa korban yang terluka atau yang terbunuh, yang penting saat itu bagaimana menyelamatkan diri dan teman-teman, tambahnya.

Ilmanul dihukum dua tahun penjara, sedangkan dua orang temannya masing-masing dihukum tiga tahun dan 2,5 tahun penjara. “Waktu itu memang kami bersalah, menggesek-gesekan samurai di depan mereka, kata Ilmanul.

Yopi, anggota GBR, mengisahkan tragedi paling mengerikan dalam hidupnya pada tahun 1998, ketika terjadi perang besar-besaran antara GBR dengan XTC yang melibatkan ratusan anggota geng motor di kawasan Dago. Lima orang meninggal dalam tragedi itu. Mereka mengenangnya dalam ungkapan “Dago Menangis.
Yopi lulusan Universitas Pasundan Bandung tengah mendirikan lembaga konsultan dalam bidang pangan. Ia memutuskan untuk tidak lagi ikut dalam kegiatan geng motor.

“Teman saya banyak yang meninggal, akibat tawuran dan OD (Over Dosis-red),”ungkapnya.

Wendy Prananda, juga anggota GBR, menyaksikan temannya sendiri kehilangan salah satu telinganya akibat dipotong lawan tawurannya. Tapi peristiwa-peristiwa itu tidak menjadi alasan untuk jera. Wendy menyukai dunia broadcast. Ia menjadi juru kamera di salah satu televisi lokal di Bandung. “Kami seperti keluarga, meski saya sudah jarang gabung, tapi soal kesetiakawanan gak pernah luntur,kata Wendy ketika saya menemuinya di kantornya.

Tahun itu seolah menjadi titik klimaks aksi brutal mereka. Pertemuan antar geng sering jadi saat yang paling rawan gesekan. Nyawa berguguran dan melahirkan dendam tak berujung.

Samurai, jenis golok berukuran panjang yang biasa digunakan oleh kelompok Ninja di Jepang, menjadi senjata khas mereka. Tidak hanya saat tawuran, senjata ini biasa dipamerkan pada saat konvoi. Samurai dilepas dan ujung runcingnya digesekkan ke jalanan hingga memercikan cahaya api.

Senjata lainnya yang biasa digunakan yakni golok, stik soft ball, bom molotof bahkan senjata api jenis pistol. Tidak tahu pasti siapa yang menggunakan senjata api, namun dari penuturan sebagian anggota geng yang saya temui, semuanya pernah melihat teman satu gengnya menggenggam pistol atau malahan diancam dengan pistol.

Tragedi demi tragedi terus terjadi. Dendam terus berkecamuk, seperti snow ball.

“Tidak perlu ada masalah, pokoknya kalau ketemu, kami saling hajar,kata Devi Makmur alias Felix, salah satu pentolan XTC. Usianya masih muda belum genap 30 tahun. Saya menemuinya di sebuah cafEtenda di Jalan Dipatiukur.

Kejadian paling hangat Agustus 2006 ketika Brigez sedang konvoi ke daerah Garut. Tiba-tiba XTC melempari mereka dengan batu. Terjadi kejar-kejaran, lalu tawuran. Satu unit rumah dan mobil milik warga hancur.

“Permasalahan dengan XTC tidak akan pernah berakhir sampai kapan pun. Kami tidak pernah mewarisi dendam ini, tapi generasi selanjutnya akan tahu dengan sendirinya,ujar Ilmanul kepada saya.

0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Selasa, 06 Maret 2012

Tentang Moonraker

Diposting oleh coepliez nyeureud di 18.12
Moonraker. Inilah konon ruh dari semua geng motor di Bandung. Moonraker lahir pada tahun 1978. Sel-sel komunitas ini, dirajut oleh tujuh orang pemuda yang sama-sama hobi balap.

Nama “Moonraker” diambil dari salah satu judul film James Bond yang kondang ketika itu. Awalnya mereka mengusung bendera berwarna putih-biru-merah dengan gambar palu arit di tengahnya. Namun, karena pemerintah Indonesia saat itu melarang ideologi tertentu yang identik komunisme (yang bersimbolkan palu arit), mereka lalu mengganti bendera kebanggaannya dengan warna merah-putih-biru, bergambar kelelawar. Gambar ini mereka adopsi dari lambang “Hell Angel”, sebuah kelompok motor di Amerika Serikat. Kelompok ini konsisten dengan sistem keorganisasiannya. Setiap tahun ada penggantian kepengurusan dan membuat program-program kerja. Struktur Organisasinya terdiri atas Divisi Balap, Panglima Perang (Paper), dan Tim SWAT atau regu penyelamat.

“Panglima Perang” mungkin terdengar unik dalam sebuah organisasi pencinta motor. Istilah ini biasanya digunakan oleh lembaga keamanan atau kelompok bersenjata. Di Moonraker sendiri, Panglima Perang bertugas mengkoordinir anggota pada saat terjadi tawuran, atau sebagai pembuat keputusan pada saat terjadi bentrok dengan kelompok lain. Jika ada keputusan perang, informasi menyebar ke seluruh anggota paling lama dalam waktu 24 jam.

Bagi para pembangkang yang melanggar tata tertib organisasi, sudah disiapkan tempat yang mereka sebut dengan nama “Sel 13,” semacam mahkamah pengadilan. Tempat ini paling dihindari oleh semua anggota. Jangan mengharap sebuah proses hukum layaknya sebuah lembaga pengadilan. Di sini para pembangkang itu akan mendapat penyiksaan dari senior-seniornya.

Kategori pelanggaran itu antara lain memakai dan mengedarkan narkoba, bertindak melanggar hukum dan menjalin hubungan kasih dengan sesama anggota Moonraker. Pengikut Moonraker semakin lama, terus membengkak. Kini tercatat anggotanya mencapai ribuan bahkan jutaan orang, tersebar di berbagai wilayah.

Menurut Dandy Alfandy, salah satu pentolan Moonraker, sejak awal kelompok ini berorientasi pada balapan. Konflik dengan geng XTC (musuh terbesar Moonraker) pertama kali dipicu saat berlangsung kompetisi Road Race piala Djarum Super tahun 90-an. Persoalannya sepele saja, hanya senggol-menyenggol di arena balapan, entah siapa yang memulai. Puncaknya, terjadi tawuran besar-besaran antara ke dua geng ini pada tahun 1999 sampai tahun 2012. Satu orang meninggal dunia pada peristiwa itu. Hingga kini dendam sejarah itu masih mengendap dari generasi ke generasi.
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Postingan Lebih Baru Beranda
Langganan: Komentar (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

translite

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish
translite to your language! get this !

Ular berbisa

Blog Archive

  • ▼  2012 (4)
    • ▼  Maret (4)
      • Moonraker Kerap Dikambinghitamkan.
      • ARTI DAN MAKNA DARI LAMBANG MOONRAKER
      • Sejarah gangster XTC GBR M2R
      • Tentang Moonraker

Followers

Text

Recent Posts

Download

translite to your language! get this !

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish
translite to your language! get this !

Effek buble

membuat effek bublle

burung


cara mengucapakn selamat datang

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

  • ARTI DAN MAKNA DARI LAMBANG MOONRAKER
    Arti dan makna dari lambang MOONRAKER Salam Wanieun, Didalam organisasi, Tim, Klub, bahkan Negara pasti mempunyai Lambang dan B...
  • Sejarah gangster XTC GBR M2R
    Mulanya kumpul-kumpul sesama pecinta motor, kemudian berubah jadi geng yang beranggotakan puluhan bahkan ratusan orang. Di jalanan, mer...
  • Tentang Moonraker
    Moonraker. Inilah konon ruh dari semua geng motor di Bandung. Moonraker lahir pada tahun 1978. Sel-sel komunitas ini, dirajut oleh tujuh o...
  • Moonraker Kerap Dikambinghitamkan.
    Gara-gara Ulah Oknum Tidak Terpuji Moonraker Kerap Dikambinghitamkan. ...

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
coepliez nyeureud
Lihat profil lengkapku

Archives

  • ▼  2012 (4)
    • ▼  Maret (4)
      • Moonraker Kerap Dikambinghitamkan.
      • ARTI DAN MAKNA DARI LAMBANG MOONRAKER
      • Sejarah gangster XTC GBR M2R
      • Tentang Moonraker
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com